• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Nama Instansi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Menu 1
  • Menu 2
  • Menu 3
  • Beranda
  • Menara Ilmu
  • Tekonologi Irigasi pada Modernisasi Irigasi berbasis Konsep Pertanian Presisi dan City Farming

Tekonologi Irigasi pada Modernisasi Irigasi berbasis Konsep Pertanian Presisi dan City Farming

  • Menara Ilmu
  • 7 November 2018, 11.37
  • Oleh:
  • 0

Proses produksi pertanian sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya alam. Keterbatasan ketersediaan air ini menuntut sebuah sistem pertanian yang mampu mengefisienkan penggunaan air serta tetap mendapatkan output (yield) yang memenuhi target kebutuhan pangan. Selain itu, fenomena perubahan iklim global, perkembangan penduduk yang relatif cepat, serta penurunan alih fungsi lahan ke pemukiman, konsep City Farming (CF) atau Urban Farming menjadi pilihan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Oleh karena itu, pertanian presisi atau Precision agriculture (PA) menjadi salah satu pendekatan yang dapat diadopsi untuk peningkatan produktivitas pertanian dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dengan penggunaan Teknologi sepadan. Konseptual model hubungan penggunaan sumber daya alam dan adopsi teknologi baru dapat dilihat pada Gambar 1. yang menunjukkan adanya City Farming sebagai salah satu usaha tani yang memanfaatkan teknologi baru serta harus berdampingan dengan sistem pertanian konvensional.

Konseptual model hubungan penggunaan sumber daya alam dan adopsi teknologi baru

Tujuan dari makalah ini adalah menyajikan penerapan dan strategi implementasi konsep pertanian presisi yang merupakan adopsi teknologi baru pada sistem pertanian modern dalam kaitanya dengan kebijakan modernisasi irigasi pada level makro.

Konsep pertanian presisi diterapkan untuk mengoptimalkan proses produksi pertanian pada City Farming melalui kegiatan (a) Pengamatan kondisi lingkungan budidaya secara real-time, (b) Penilaian kondisi lingkungan dengan estimasi hilangnya air dari permukaan yang direpresentasikan oleh nilai evapotranspirasi referensi secara real-time, (c) Kontrol irigasi mikro dengan berbagai metode kontrol, dan (d) pengamatan respon tanaman terhadap perlakuan kondisi lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan petani pengguna. Terdapat lima sub-sistem yang perlu diperhatikan dalam strategi penerapan pertanian presisi pada City Farming yaitu: humanware, hardware, software, inforware, dan organoware. Faktor manusia (humanware) sebagai fondasi dan pusat penggerak kegiatan pertanian pendampingan dan sistem pengelolaan pengetahuan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian pangan dimasa yang akan datang.

 

Kata kunci: Pertanian presisi, precision agriculture, city farming, modernisasi irigasi,

Makalah ini dipresentasikan oleh Andri Prima Nugroho di Forum Irigasi Indonesia (FII) 2018, Road to ICID 2019, yang diselenggarakan oleh Bappenas dan IFAD.

Kontributor:

Andri Prima Nugroho, Ph.D.
Penulis adalah Dosen dan Peneliti di bidang Informatika Pertanian, saat ini turut mengembangkan riset mengenai pertanian presisi (Precision Agriculture) di Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Kontak E-mail: andrew[at]ugm.ac.id

 

Recent Posts

  • Pengelompokan Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan Metode Fuzzy Clustering di Wilayah Pengasih Timur Sistem Irigasi Kalibawang
  • Industri Pangan Fungsional di Indonesia
  • Bagaimana Membedakan Klaim Ilmiah dan Hoax
  • Pangan Fungsional dan Nutrisetikal: Sejarah & Perkembangan Terkini
  • Potensi Pasar dan Konsumen Pangan Fungsional di Indonesia
Universitas Gadjah Mada

Alamat Instansi
Nomor Telepon Instansi
Email Instansi

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju